Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. Pendududk pulau Madura banyak dari suku jawa dan suku melayu.
B. STRATA MASYARAKAT MADURA
Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang dan dominan di pasar-pasar.
Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan, buruh, pengumpul besi tua dan barang-barang rongsokan lainnya. Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang keras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji.
Selain itu masyarakat Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan Larung Sesaji). Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa "Lebbi Bagus Pote Tollang, atembang Pote Mata". Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Tradisi carok juga berasal dari sifat itu.
1. Carok
Carok merupakan tradisi bertarung satu lawan satu dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal serta melanggar hukum. Ini merupakan cara suku Madura dalam mempertahankan harga diri dan "keluar" dari masalah yang pelik. Banyak yang menganggap carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan ajaran agama meski suku Madura sendiri kental dengan agama Islam pada umumnya tetapi, secara individual banyak yang masih memegang tradisi Carok. Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti 'bertarung dengan kehormatan'.
Biasanya, "carok" merupakan jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat suku Madura dalam menyelesaikan suatu masalah. Carok biasanya terjadi jika menyangkut masalah-masalah yang menyangkut kehormatan/harga diri bagi orang Madura (sebagian besar karena masalah perselingkuhan dan harkat martabat/kehormatan keluarga)
2. Petik laut
Tradisi petik laut merupakan tradisi yang amat kental dalam kaum nelayan.
Tradisi Petik laut ini bertujuan :
· Sebagai wujud rasa syukur para nelayan dan masyarakat pesisir kepada Allah.
· Memohon agar para nelayan di berikan rizki yang melimpaah dan barokah.
· Memohon keselamatan bagi para nelayan dan warga pesisir serta masyarakat pada umumnya.
Pada umumnya, orang - orang terlibat dalam tradisi ini :
· Nelayan
· Ulama
· Perangkat desa
· Juragan Ikan dan Masyarakat Pesisir khususnya.
Barang dan makanan yang dibawa dalam Petik Laut :
·Polo kependem (buah yang terpendam) sepeti : kentang, ketela, singkong dsbg.
·Kepala api
·Jajan (kue) pasar seperti apem, kue thok, makanan ringan (snack)
·Sebuah perahu nelayan
Prosesi Petik Laut
Adapun rangkaian prosesi acara Petik laut ini antara lain :
·Istighosah
·Memanjatkan shalawat dan Do'a
·Melarungkan (menghanyutkan) jajan pasar, polo kependem (kentang, ketela, singkong dsbg), kepala sapi untuk kemudian dimakan bersama - sama.
Tradisi ini mengandung hikmah :
·Selalu ingat dan mensyukuri nikmat Allah.
·Tidak menyekutukan Allah
·kerukunan dan kebersamaan antar sesama warga.
Ø SUMENEP
Perkawinan merupakan upacara paling sakral dalam perjalanan kehidupan manusia. Suatu kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, agama, adat istiadat yang berbeda, dengan latar belakang sosial budaya yang beraneka ragam. Masing-masing daerah mempunyai tata cara tersendiri .tak terkecuali dalam adat prosesi perkawinannya, baik Jawa, Sumatera, Kalimantan , dan Madura pada umumnya. Pada Upacara Perkawinan biasanya kedua mempelai dirias berbusana secara khusus. Berbeda apa yang mereka pakai pada pesta-pesta resepsi sehari-hari. Tata rias dan busana pengantin menjadi pusat perhatian. Masyarakat dan khususnya menarik perhatian para tamu yang hadir dalam pesta itu. Oleh karena itu, hal yang demikian itu ternyata juga dilakukan oleh suku bangsa Madura pada umumnya dan khususnya Sumenep sendiri
Pakaian pengantin dan alat-alat rias disediakan secara khusus serta pemakainya mempunyai tata cara dan aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi, maka diharapkan salah satu tujuan tata rias akan berhasil yaitu pengantin akan kelihatan ( benne bahasa madura ) atau pengantin putri akan tampak lebih cantik dan anggun, pengantin pria nampak tampan. Tata rias pengantin kecuali mengandung arti keindahan ( estetis ) relegius dan ada kalanya mengandung arti simbolis serta fungsi dalam kehidupan masyarakat.
1. Prosesi Adat ( Lamaran )
Sebelum dilakukan lamaran biasanya di Madura didahului dengan adanya :
- NGANGINI ( memberi angin / memberi kabar )
- ALABAS PAGAR/NYABA’ OCA’ ( membabat pagar / perkenalan antar orang tua)
- ALAMAR NYABA " JAJAN "
- ATER TOLO ( mengantar bedak perlengk.apan kecantikan, beras, pakaian adat untuk lebaran )
- BELESEN (pengantin pihak perempuan membawa ikan dan nasi kuning kepada pihak laki-laki)
- NYEDDEK TEMMO ( menentukan tanggal hari H perkawinan ).
Kalau pelaksanaan pernikahan ingin dipercepat, biasanya dilengkapi dengan pisang susu yang berarti kesusu, jangan lupa sirih dan pisang. Lalu satu perangkat bahan pakaian termasuk ikat pinggang ( stagen ) yang berarti anak gadisnya sudah ada yang mengikat.
Setelah rbawaanl pihak laki-laki digelar diatas meja didepan para tamu sambil tutupya dibuka untuk disaksikan apa isinya oleh p'ara pini sepuh. Tetapi semua barang yang dibawa bergantung kepada kemampuan orang tua. Setelah ada penyerahan kemudian oleh-oleh tersebut dibawa masuk. Pada pertengahan acara pihak laki-laki meminta supaya anak gadisnya diperkenalkan. Lalu disuruh sungkem kepada calon suami dan para pini sepuhnya yang sudah siap dengan amplop yang berisi uang untuk diberikan kepada calon mantunya. Setelah tamu pulang maka oleh-oleh dikeluarkan lagi untuk dibagikan kepada pini sepuh, sanak famili serta tetangga dekat, untuk memberi tahu bahwa anak gadisnya sudah bertunangan. Pada malam harinya calon mantu laki-laki diantar oleh kerabat untuk berkenalan dengan calon mertuanya.
Seminggu kemudian pihak perempuan mengadakan kunjungan balasan dengan membawa nasi lengkap dengan lauk pauknya antara lain: hidangan nasi : 6 piring karang benaci ( ikan kambing yang dimasak kecap ) ,1 waskom gulai kambing , 6 piring ikan kambing masak putih, 6 piring masak ikan ayam masak merah, 6 sisir sate yang besar-besar ( 1 sisir 10 tusuk ), 2 sisir pisang raja.
Balasan jajan untuk calon mantu laki-laki terdiri dari satu tenong berisi nasi lengkap dengan lauknya. Setelah acara lamaran ini maka resmilah hubungan antara anak gadisnya dengan calon mantunya.
2. Acara Sebelum dan Pada Saat Perkawinan
Perawatan untuk calon mempelai wanita, 40 hari sebelum melangsungkan pernikahan biasanya calon mempelai wanita Madura sudah dipingit artinya dilarang meninggalkan rumah, dalam masa ini biasanya calon mempelai melakukan perawatan-perawatan tubuh dengan:
- Meminum ramuan jamu Madura
- Untuk perawatan kulit menggunakan:
- Bedak penghalus kulit
- Bedak dingin
- Bedak mangir wangi
- Bedak kamoridhan
- Bedak bida
Yang berkhasiat:
a. Menjagakesehatan kulit
b. Menghaluskan kulit muka
c. Menjadikan kulit langsat kuning
d. Menghilangkan bau badan dll.
3. Menghindarkan makanan yang banyak mengandung air misalnya buah-buahan ( nanas, mentimun, pepaya, ) Perawatan rambut wangi-wangian menggunakan dupa.
3. Upacara Pernikahan
Pada saat melangsungkan pernikahan calon mempelai pria mengenakan BESKAIC BLANGKON, dan KAIN PANJANG dengan diiringi oleh orang tua, pini sepuh dan kerabat keluarga.
Sedangkan untuk calon mempelai wanita menggunakan kebaya dan kain panjang dengan dandanan sederhana. Upacara Akad Nikah dilaksanakan oleh penghulu dengan dua orang saksi ( Ijab Kabul ) dengan disaksikan oleh para undangan yang pada umumnya dengan mas kawin berupa Al Qur'an dan Sajadah ( bentuk apa saja menurut kehendak ) dan selanjutnya dengan syukuran bersama. Maka resmilah anak gadisnya menjadi istri dari anak keluarga laki-lakinya. Kemudian mempelai laki-laki pulang dulu kerumahnya dilanjutkan dengan resepsi pernikahan pada malam harinya.
4. Resepsi Perkawinan
Tata rias penganten Sumenep ada 3 macam:
1. Penganten malam pertama : Rias Legha
2. Penganten malam kedua : Rias Kapotren
3. Penganten malam ketiga : Rias Lilin.
1.1 Resepsi Malam Pertama
Pada malam resepsi perkawinan kedua mempelai datang ketempat resepsi dengan diiringi oleh perias dan para pini sepuh beserta kerabatnya atau dengan diantar oleh paman mempelai wanita memasuki ruang resepsi. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Muter Duleng yaitu penganten wanita duduk bersila pada sebuah baki besaf dengan membelakangi arah datangnya penganten pria. Penganten pria berjalan jongkok menuju penganten wanita dan memutar baki sampai berhadapan dengan artian bahwa penganten pria sudah siap memutar roda rumah tangga.
Sesudah penganten pria memegang ubun-ubun penganten wanita dengan mengucap " AKU ADALAH SUAMIMU DAN ENGKAU ADALAH ISTRIKU " kemudian penganten wanita diajak menuju pelaminan dengan menggunakan pakaian adat (LEGHA). Sedangkan Undangan adalah para pini sepuh, handai taulan dan semua sanak saudara serta para kerabat dari kedua belah pihak.
1.2. Resepsi Malam Kedua
Pada malam kedua busana manten adalah KAPUTREN dan undangan terdiri para pini sepuh dan kalangan dekat saja.
1.3. Resepsi Malam ketiga
Pada malam ketiga ini penganten menggunakan rias Lilin dengan kebaya putih dengan hiasan melati menandakan lambang kesucian dan merupakan malam pertama untuk penganten. Pada hari yang ke empat penganten sudah mengadakan kunjungan keluarga kepada mertua dan sanak famili, dan manten wanita setiap berkunjung akan selalu mendapat ONTALAN yaitu berupa pemberian uang dengan ucapan " SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU ".
Ø MADURA LEGHA
Riasan dahi Madura legha dibuat paes yang menyerupai paes pengantin jogja paes ageng dan terdapat cithak berwarna hijau diantara alis kanan kiri. Perbedaannya pada pengantin Madura legha tidak menggunakan kinjengan pada paesnya dan tidak menggunakan jahitan mata dan jahitan alis pada riasannya.
Sanggul yang digunakan oleh pengantin wanita Madura legha yaitu sanggul gelung malang. Sanggul ini berbentuk angka 8 yang melintang berisi irisan pandan yang disebut babur. Sebelumnya dibungkus dengan rajut panjang.
Aksesoris / hiasan kepala yang digunakan oleh pengantin wanita Madura legha yaitu :
a. kacok, yaitu hiasan pada dahi berwarna hitam yang berhiaskan borci keemasan ( pengganti paes )
b. peces, yaitu hiasan diatas kacok berwarna keemasan yang dihiasi dengan intan permata
c. soroy / jengket ( sisir ), yaitu hiasan dibelakang peces, berwarna emas dan juga dihiasi oleh intan
d. jamang, yaitu berbentuk mahkota yang dipasang di muka gelung malang
e. hiasan gelung terdiri dari :
· Cunduk mentul, sebanyak 11 buah
· Kembang karang melok
· Reng-pereng
· Rombai / ganggang, disematkan disamping mahkota terbuat dari untai rumput laut yang diuntai dengan kertas emas sepanjang lebih kurang 1 meter ( tergantung tinggi pendeknya pengantin ). Tetapi sekarang sudah menggunakan ronceang melati usus-ususan.
Hiasan lain yang digunakan oleh pengantin wanita Madura legha yaitu :
· Giwang yang disebut dengan ros pakai renteng
· Pemekah yaitu kalung yang disebut naga berbentuk bulan sabit, terbuat dari kain beludru hitam dengan hiasan bros sebanyak 8 buah
· Klat bahu berwarna kuning emas yang disebut kalab
· Gelang empelan dari emas
· Roncean melati buntal yang panjangnya lebih kurang 120 cm
Sedangkan aksesoris yang digunakan oleh pengantin pria Madura legha yaitu :
a. kacok, yaitu hiasan pada dahi berwarna hitam yang berhiaskan borci keemasan ( pengganti paes )
b. peces, yaitu hiasan diatas kacok berwarna keemasan yang dihiasi dengan intan permata
c. soroy / jengket ( sisir ), yaitu hiasan dibelakang peces, berwarna emas dan juga dihiasi oleh intan
d. jamang, yaitu berbentuk mahkota yang dipasang di muka gelung malang
e. hiasan gelung terdiri dari :
· Kembang goyang kecil, sebanyak 11 buah
· Kembang karang melok
· Reng-pereng
· Rombai / ganggang, disematkan disamping mahkota terbuat dari untai rumput laut yang diuntai dengan kertas emas sepanjang lebih kurang 1 meter ( tergantung tinggi pendeknya pengantin ). Tetapi sekarang sudah menggunakan ronceang melati usus-ususan.
· Pemekah, yaitu kalung yang disebut naga berbentuk bulan sabit, terbuat dari kain beludru hitam dengan hiasan bros sebanyak 8 buah
· Klat bahu berwarna kuning emas yang disebut kalab
· Gelang empelan dari emas
· Roncean melati buntal yang panjangnya lebih kurang 120 cm
· Memakai keris dengan roncean melati kolong kering bawang sebungkul
Busana yang dipakai pada pengantin pria dan wanita di Sumenep tidak jauh berbeda. Busana yang digunakan oleh pengantin Madura legha yaitu :
a. pamelak, yaitu pakaian penutup dada yang terbuat dari bahan beludru hitam dengan bordiran kuning keemasan ( wanita )
b. kain panjang ( wanita ) dan celana kain ( pria ) dari songket berwarna merah atau hitam dengan benang perak
c. rapek, yaitu kain sutera yang dipakai diluar songket, untuk pria pemakaiannya panjang dibawah lutut sedangkan wanita panjang 3 jari di atas lutut. terdiri dari dua macam warna, yaitu :
· Merah muda dan biru
· Merah dan kuning
d. condet, yaitu hiasan yang dipakai setelah rapek, beludru berwarna hitam dengan hiasan monte berbentuk burung-burungan atau bunga-bungaan
e. lok-lokan, yaitu stagen untuk menahan kain songket dan rapek. Sebaiknya mengambil warna yang sesuai dengan rapek
f. selop emas
mbk boleh minta kutipan artikel ini di ambil dari buku apa?atau mungkin ada jurnalnya
BalasHapusHard Rock Hotel & Casino St. Louis - Mapyro
BalasHapus› harrahs-stlouis-fr 영주 출장샵 › 동두천 출장마사지 harrahs-stlouis-fr Looking for an area near Hard Rock 충청북도 출장마사지 Hotel & Casino St. 강원도 출장안마 Louis? Mapyro provides 오산 출장샵 a map showing Hard Rock Hotel & Casino St. Louis.